Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
5 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
5 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
28 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Setelah Diperkosa 8 Temannya, Kemaluan Siswi Kelas I SMA Ini Disundut Api Rokok, Begini Kejadiannya

Setelah Diperkosa 8 Temannya, Kemaluan Siswi Kelas I SMA Ini Disundut Api Rokok, Begini Kejadiannya
SR, siswi SMA korban perkosaan dan penganiayaan. (tribunnews.com)
Senin, 26 Desember 2016 22:56 WIB
PEMATANGSIANTAR Nasib malang dialami SR (15), gadis yang masih duduk di bangku kelas I salah satu SMA di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. SR diperkosa delapan pemuda, empat diantaranya merupakan teman satu sekolahnya.

Usai diperkosa secara bergiliran, kemaluan korban disundut para pelaku dengan api rokok hingga terluka.

Hamdan (55), ayah angkat SR, menceritakan, peristiwa rudapaksa ittu terjadi di gedung SMP Negeri 7 Pematangsiantar, Minggu (25/12/2016).

"Anak saya ini mendapat penganiayaan dan pemerkosaan ini di dua ruangan. Pertama di kantin sekolah. Kemudian di ruang kelas. Ada delapan orang yang melakukannya," ujarnya di Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar.

Dikatkan Hamdan, SR mendapat luka bakar di bagian pahanya dan juga di bagian alat vitalnya.

"Anak saya ini ada luka di pahanya dan kemaluanya. Bekas sulutan rokok itu lukanya," ujarnya.

SR saat ini terlihat masih terguncang. Dia sering pingsan dan sesaat kemudian sadar dan kembali menangis. Pandangan matanya hanya diarahkan ke asbes rumah tempat dia dirawat.

Dijemput ke Rumah

Sebelum mengalami pemerkosaan dan penganiayaan, SR dijemput oleh teman sekolahnya bernama SS (15) dan Ag (15) pada Sabtu malam (24/12/2016).SR dijemput dari rumah orang tua kandungnya yang berada di Karang Rejo, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun.

Awal diketahuinya SR tidak berada di rumah ketika orang tua kandungnya mendatangi orang tua angkatnya, Hamdan, di Pematangsiantar. Setelah mengetahui anak angkatnya tidak pulang, Hamdan langsung melakukan pencarian.

Kemudian menjelang siang hari, teman sekolah SR yang menjemput kembali mengantarkanya ke simpang rumah orang tua kandung SR.

"Awalnya kepada kami dibilang (orang tua kandungnya) si SR enggak pulang ke rumah. Kami carilah, enggak ketemu. Cuma siangnya SR kembali ke rumah dalam keadaan linglung dan lemas," ujar Hamdan.

Kata Hamdan, melihat keadaan anaknya yang linglung mereka pun menanyakan apa yang terjadi. Kemudian anaknya menjawab bahwa dirinya mengalami perkosaan dan penganiayaan dari delapan orang.

"Ada delapan orang yang ngerjain anak saya ini. Ada teman sekolahnya. Cuma lain kelas. Ada dua orang yang dia kenal. Ada yang mahasiswa juga katanya pelakunya," ujarnya.

Cerita Hamdan, mereka punya foto dari teman yang menjemput SR, dan saat foto-foto tersebut diperlihatkan, SR menjerit dan meronta ketakutan.

"Asal ditengoknya foto yang kami dapat dari FB teman yang jemput dia itu, langsung ketakutan dia. Kadang dia teriak supaya dilepaskan," ujarnya.

Belum Divisum

Pihak keluarga SR sudah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Siantar.Namun sangat disayangkan, laporannya saat itu tidak ditindaklanjuti karena hasil visum dari SR (15) belum bisa dilakukan sebab layanan rumah sakit daerah Djasamen Saragih tidak buka.

"Semalam kami melapornya ke polisi. Cuma belum divisum-visum. Lantaran kata polisinya masih cuti bersama pihak RSUD," kata Hamdan, ayah angkat SR (15) di Kediamanya, Senin (26/12/2016).

Hamdan mengatakan ada kejanggalan juga pada polisi lantaran si SR tidak diminta melakukan visum pada Rabu (28/12/2016) mendatang.

"Besok gak ada lagi cuti bersama. Tapi masih saja hari Rabu dibuat visumnya. Ini kan aneh, apalah maksud dan tujuan polisi kek gini. Bukannya besok, Selasa (27/12/2016) bisadibuat," ujarnya.

Akibat belum divisumnya SR, pihak keluarga masih menahan diri untuk membawa SR ke rumah sakit untuk memberikan perawatan atas luka bakar dari sulutan terduga pelaku di paha dan kemaluanya.

"Masih bingung kami. Kami bawa nanti ke RS. Malah diobati. Jadinya gak nampak hasil visumnya," ujarnya.

Hingga kini, dari delapan orang yang disebutkan oleh SR, belum satu pun yang ditangkap polisi. Satu orang yang terduga turut dalam melakukan perbuatan keji ini, AG (15) yang juga teman SR sudah menjadi saksi kejadian.

Kepada polisi, AG sudah mengaku bahwa ada delapan orang yang turut melakukan perkosaan tesebut.

Pelaku yang pertama melakukan tindakan pemerkosaan kata AG adalah SS yang juga teman sekolah AG dan juga teman sekolah SR.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/