Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
15 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
2
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
15 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis

Unjuk Rasa di Bundaran HI Tuntut Papua Merdeka, Puluhan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk Rasa di Bundaran HI Tuntut Papua Merdeka, Puluhan Mahasiswa Ditangkap
Pengunjuk rasa dari Aliansi Mahasiswa Papua saat berorasi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 1 Desember 2015. Dalam aksinya massa menuntut Papua Merdeka dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. (tempo.co)
Selasa, 01 Desember 2015 16:38 WIB
JAKARTA - Puluhan mahasiswa asal Papua ditangkap saat menggelar unjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa, 1 Desember 2015. Aksi itu dimaksudkan menuntut Papua merdeka. Awalnya, sekitar 150 mahasiswa berkumpul di dua titik di bundaran HI sehingga menghambat lalu lintas.

Polisi datang dan meminta mahasiswa berunjuk rasa ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat atau Gelora Bung Karno. Namun mereka menolak. Polisi akhirnya memaksa mahasiswa menyingkir dari badan jalan.

Suasana yang semula tertib berubah memanas. Batu terlihat beterbangan. Polisi membalas dengan tembakan gas air mata. Beberapa demonstran terluka dan puluhan di antaranya ditangkap. Mereka dibawa ke Polda Metro Jaya.

"Ada ratusan teman kami yang dibawa ke Polda," ujar Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua Jefri Wenda di bundaran HI. Ia bercerita, selain teman-temannya yang berunjuk rasa di bundaran HI, polisi menangkap rombongan mahasiswa Papua yang datang dari Tangerang.

"Seharusnya yang bisa ikut demo hari ini sekitar 500 orang, tapi sudah ditangkap sebelum mereka ke sini," katanya. Padahal, menurut Jefri, rencana aksi tersebut sudah diberitahukan secara resmi kepada polisi tiga hari sebelumnya.

Kepala Polsek Menteng Komisari Dedy Tabrani mengatakan pihaknya belum mendapat pemberitahuan tentang rencana unjuk rasa tersebut. Karena itu, polisi tidak siap mengantisipasi kemacetan lalu lintas. "Tidak bisa kalau hanya mengirim surat, harus disetujui dulu," ucapnya.

Rencananya, 500 mahasiswa Papua se-Jawa dan Bali akan melakukan long march dari bundaran HI ke Istana Negara. Mereka menuntut kebebasan menentukan nasib Papua. "Kami juga ingin mengingatkan bahwa sejak 1 Desember 1961 seharusnya Papua sudah merdeka," ujarnya. Kemudian massa serempak berteriak, "Merdeka!"

Dituduh Keroyok Polisi

Sebelumnya, dua polisi dikabarkan menjadi korban pengeroyokan di SPBU 34-15807 Jalan Raya Gading Serpong Kav. 4/1 Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kota Tangerang. Diduga pengeroyokan itu dilakukan sejumlah mahasiswa STKIP Surya yang akan berunjuk rasa. "Anggota kami sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda Gading Serpong," kata Wakil Kepala Satuan PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Eko B.W., Selasa, 1 Desember 2015.

Menurut Eko, dua polisi yang menjadi korban itu adalah Kepala Unit Intelijen Polsek Kelapa Dua Inpektur Satu Habib dan anak buahnya, Brigadir Wiwit. Saat itu mereka melihat dua unit angkutan kota yang membawa 22 mahasiswa STKIP Surya asal Papua. Mahasiswa berencana ke Jakarta untuk berunjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia.

Saat angkot masuk ke SPBU 34-15807 untuk mengisi bahan bakar, Habib dan Wiwit menghampiri mereka. "Iptu Habib dan Brigadir Wiwit mendatangi mereka untuk bertanya, tapi mereka malah dikeroyok," kata Eko. Akibat pengeroyokan itu, Habib dan Wiwit mengalami cedera. "IPTU Habib luka di tangan kiri dan Brigadir Wiwit di bibir."

Untuk penyelidikan lebih lanjut, kasus ini akan ditangani penyidik Reserse Mobil Polda Metro Jaya.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/