Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
22 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
21 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
22 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks

Kapolda Papua Sebut Penikaman Pekerja di Wamena Ada Hubungannya dengan Kerusuhan 23 September

Kapolda Papua Sebut Penikaman Pekerja di Wamena Ada Hubungannya dengan Kerusuhan 23 September
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpau saat mengunjungi Wamena. (liputan6.com)
Minggu, 13 Oktober 2019 21:32 WIB
WAMENA - Deri Datu Padang, pria berusia 30 tahun asal Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas setelah ditikam orang tak dikenal di sekitar Jembatan Wouma, Kota Wamena, Jayawijaya, Papua, Sabtu (12/10/2019).

Dikutip dari liputan6.com, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpau mengatakan, penikaman itu masih berkaitan dengan kerusuhan 23 September lalu.

Kapolda menegaskan, kasus penikaman itu akan menjadi bahan evaluasi bagi TNI dan Polri.

''Kejadian itu pasti ada hubungan, dan tentu untuk membuktikan pelaku harus kita tangkap. Mengapa aparat ada di Jayawijaya dan di lokasi itu ada kekosongan. Itu koreksi kami,'' ujarnya saat di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Ahad (13/10/2019) dilansir Antara.

Kapolda berjanji memperkuat pengawasan, pendirian pos serta patroli skala besar. Oleh sebab itu, diimbau agar tidak ada lagi warga yang membawa senjata tajam masuk ke Kota Wamena.

''Kita akan lakukan untuk memastikan persoalan ini (yang berkaitan dengan kejadian 23/9) sudah selesai. Saya harap warga tidak membawa senjata tajam. Stop, daripada saudara kecewa,'' ucapnya, menegaskan.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan kesepakatan TNI/Polri dan Pemkab Jayawijaya bahwa tidak ada lagi tindakan preventif bagi pengganggu Kamtibmas.

''Kalau ada kejadian yang akan kita hadapi, kita akan represif supaya situasi ini semakin kondusif ke depan,'' tegasnya.

Herman mengatakan, kasus penikaman yang terjadi di sekitar Wouma merupakan usaha dari beberapa orang untuk mengganggu Kamtibmas yang sudah kondusif pascakerusuhan.

''Oleh sebab itu tindakan kita yang pertama, kita sudah komitmen bahwa tegas,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/