Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
12 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
13 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris

Jumlah Masjid di Jepang Terus Bertambah, Sudah 105 Unit di 37 Kabupaten

Jumlah Masjid di Jepang Terus Bertambah, Sudah 105 Unit di 37 Kabupaten
Salah satu masjid di Jepang. (okezone)
Sabtu, 30 November 2019 21:01 WIB
TOKYO - Jumlah pemeluk Islam di Jepang terus bertambah. Pertumbuhan jumlah umat Muslim di negeri Matahari Terbit itu juga diikuti dengan pertambahan jumlah masjid.

Dikutip dari okezone.com yang melansir situs The Mainichi, Sabtu (30/11/2019), profesor teori sosial Asia di Fakultas Ilmu Pengetahuan Manusia Universitas Waseda, Hirofumi Tanada, mengungkapkan, pada akhir 2018 terdapat 105 unit di 36 dari 47 prefektur (setingkat kabupaten) di Jepang.

Jumlah warga negara asing Muslim yang tinggal di Jepang, juga terius bertambah. Salah satunya adalah Ramzan Mirza. Pria asal Bangladesh ini sudah lama tinggal di Negeri Samurai tersebut, dan kini ia membeli bangunan yang akan diubahnya menjadi masjid.

''Bisnis perusahaan saya telah stabil, jadi saya memutuskan saya ingin membuat ruang yang bisa membantu umat Islam di sini,'' katanya.

Sementara itu pendatang Muslim lainnya, yaitu Muhammad Ali juga merasakan hal berbeda ketika saat ini masjid dekat dengan tempat tinggalnya.

Sebelumnya umat Islam di Jepang harus menempuh perjalanan selama dua jam ke masjid yang berada di Kobe. Mereka harus menempuhnya dengan menggunakan kereta.

Masjid Kobe merupakan masjid pertama dan terbesar di Jepang. Didirikan pada 1935 oleh salah seorang warga Turki dan India yang kala itu sedang tinggal di negeri Sakura ini.

Namun karena akhir-akhir ini banyak orang dari negara-negara mayoritas Muslim termasuk Iran, Pakistan, Bangladesh, dan lainnya datang ke Jepang sebagai pekerja, maka tak heran jika masjid di Jepang kian bertambah.

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah komunitas Muslim di Jepang dapat hidup berdampingan bersama warga setempat? Ini dikarenakan Islam adalah agama minoritas di negara ini.

Seiji Matsui (46), pria Jepang yang menjabat sebagai Wakil Ketua Masyarakat Muslim Ishikawa ini sempat berurusan dengan warga setempat karena adanya masjid.

Namun ia telah bernegosiasi secara baik-baik dan menjelaskan bahwa berdirinya masjid bukan untuk tempat perkumpulan orang dengan misi tertentu.

''Sebelum itu (masjid) dibangun, orang-orang bahkan bertanya kepada saya apakah itu ada hubungannya dengan al-Qaida Dengan melibatkan mereka secara langsung dan sabar dalam penjelasan saya, saya bisa membuat mereka mengerti,'' jelasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/