Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
20 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
2
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
20 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
20 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
20 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
21 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu

Tergiur Jabatan Menteri, Ratusan Pengikut Keraton Sejagat Bersedia Bayar Iuran Hingga Rp30 Juta

Tergiur Jabatan Menteri, Ratusan Pengikut Keraton Sejagat Bersedia Bayar Iuran Hingga Rp30 Juta
Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santoso dan Ratu Fanni Aminadia. (grid.id)
Rabu, 15 Januari 2020 20:26 WIB
SEMARANG - Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santoso (42) dan Ratu Fanni Aminadia (41), di Purworejo, Jawa Tengah, dikabarkan memiliki ratusan pengikut.

Dikutip dari sindonews.com, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, mengatakan, para pengikutnya bersedia membayar iuran Rp3 juta hingga Rp30 juta karena dijanjikan Totok jabatan tinggi dan gaji mata uang dolar.

''Mereka menjanjikan akan mendapatkan jabatan setingkat menteri, gubernur, lurah, dengan gaji besar dalam bentuk dolar," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Rabu (15/1/2020).

Pasangan raja dan ratu palsu itu cukup lihai memperdaya korban dengan berbekal dokumen-dokumen palsu. Bahkan, dalam dokumen yang dibawa menunjukkan mereka mendapat pengakuan dari United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

''Dokumen itu semuanya palsu, dibuat sendiri dan dicetak sendiri. Tadi juga sempat tanya ke mereka yang mengangkat menjadi raja dan ratu, ya mereka berdua sendiri,'' terangnya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menambahkan, polisi langsung bergerak cepat menelusuri keberadaan keraton baru yang viral di dunia maya. Setelah dilakukan penyelidikan, Toto dan Fanni ditangkap pada Selasa, 14 Januari di Wates Yogyakarta.

''Polisi bertindak cepat untuk melakukan penilaian terhadap fenomena sosial ini. Pertama adalah untuk memberikan penegasan pada seluruh warga bahwa atribut-atribut itu palsu,'' tegas dia.

''Kedua, supaya tidak bertambah lagi jumlah korban. Kenapa? Karena (para tersangka) dengan menyebarkan ideologi, menyebarkan harapan, rupanya bukan gratis tapi minta iuran. Ini perlu tindakan tegas,'' tandasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77