Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
21 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
21 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
21 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
21 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
22 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu

Jadi Juara I Lomba Lari 21 Kilometer yang Digelar Dinas PU, Siswi SD Menangis karena Tak Ada Hadiahnya

Jadi Juara I Lomba Lari 21 Kilometer yang Digelar Dinas PU, Siswi SD Menangis karena Tak Ada Hadiahnya
Asmarani Dongku. (kompas.com)
Kamis, 30 Januari 2020 07:11 WIB
POSO - Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah menggelar lomba lari maraton 21 kilometer di Kabupaten Poso, pada Sabtu (25/1/2020). Asmarani Dongku, siswi kelas VI SD, menjadi juara I pada lomba tersebut.

Dikutip dari kompas.com, meski menjadi juara I, namun bocah perempuan asal Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso itu kecewa dan menangis, karena ternyata ia tak mendapatkan hadiah.

Lomba lari 21 kilometer itu diikuti 40 peserta. Star dari kantor Bupati Poso dan finis di Desa Toyado, Kecamatan Lage.

''Saya menangis, capek dan tidak ada hadiahnya. Nanti di finish baru dibilang tidak ada hadiahnya. Kalau saya tahu tidak ada hadiahnya, saya tidak akan ikut Pak,'' kata Asmarani, di Poso, Selasa (28/1/2020), seperti ditulis Antara.

Asmarani merupakan keluarga pelari yang hidup sederhana. Ia tertarik ikut lomba tersebut karena ajakan tetangganya.

Dia mengatakan, pengalamannya mengikuti lomba lari, selalu ada hadiah berupa uang tunai mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta untuk juara I.

Kepala Dinas PU Sulteng Saifullah Djafar mengatakan, lomba lari itu tidak memiliki hadiah. Sebab, acara itu bukan lomba lari namun hanya acara syukuran atas selesainya pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga- Toyado.

Pemenang hanya mendapatkan medali sebagai tanda keikutsertaan dalam acara itu.

''Jadi sejak awal kita sudah sampaikan, bahwa acara ini tanpa hadiah,'' jelas Saifullah yang dihubungi dari Poso.

Dia mengatakan, acara syukuran itu diikuti peserta dari Poso dan Palu yang telah mengetahui tidak ada hadiahnya.

Untuk mengikuti acara lomba lari itu, peserta harus mendaftar melalui komunitas masing-masing dan mendaftar secara kolektif ke pelaksana.

''Kemungkinan anak itu mendaftar tanpa diberikan informasi bahwa lomba itu tak ada hadiahnya hanya medali,'' kata Saifullah.

Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Poso, Wayan, mengatakan, kegiatan itu tidak ada sangkut pautnya dengan Pemkab Poso.

Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu, kata Wayan, saat itu hanya diberikan waktu untuk melepas peserta lari.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77