Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
23 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
24 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
21 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah

Korban Rusuh Wamena, 702 Perantau Sumbar Pulang ke Kampung, 159 Orang Usia Sekolah

Korban Rusuh Wamena, 702 Perantau Sumbar Pulang ke Kampung, 159 Orang Usia Sekolah
Pengungsi dari Wamena turun dari pesawat Hercules. (int)
Kamis, 10 Oktober 2019 20:30 WIB
PADANG - Sebanyak 702 perantau asal Sumatera Barat yang menjadi korban kerusuhan di Wamena, Jaya Wijaya, Papua, beberapa waktu lalu, memilih pulang ke kampung halamannya.

Dari 702 perantau yang sudah pulang ke Sumbar tersebut, 159 korban diantaranya masih usia sekolah.

''Data sementara itu ada 159, tetapi belum ada perincian berapa yang TK, SD, SMP atau  SMA. Tapi yang pasti mereka semua pasti akan mendapatkan haknya untuk sekolah,'' kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Kamis (10/10), seperti dikutip dari republika.co.id.

Ia menyebutkan akan mendata kembali secara lebih rinci anak-anak usia sekolah yang menjadi korban itu. Bantuan untuk mereka diharapkan datang dari pemerintah daerah.

Sebagian besar dari anak-anak itu berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan dan telah mendapatkan pelayanan yang baik. Sebagian telah mulai sekolah meski ada yang belum punya seragam.

Ia meminta kabupaten/kota dan sekolah memberikan kemudahan bagi anak-anak itu sehingga bisa melanjutkan belajar. Persyaratan administrasi akan diurus kemudian karena ini sifatnya darurat.

Sementara itu bantuan untuk korban Wamena yang pulang ke Sumbar terus mengalir dari masyarakat yang peduli. Terakhir bantuan datang dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Sumbar sebesar Rp31 juta.

Bantuan itu diperkirakan akan terus bertambah karena pengumpulan masih terus dilakukan. Selain memberikan bantuan, MKKS SMP Sumbar itu juga berdiskusi terkait pendidikan dengan Wakil Gubernur Nasrul Abit. Dalam kesempatan itu disampaikan sekolah SMP bersedia menerima anak-anak korban kerusuhan Wamena itu untuk sementara.

Sebanyak 702 orang perantau Sumbar yang terkena imbas rusuh Wamena telah dibantu pulang hingga kampung halaman oleh berbagai pihak, diantaranya ACT dan Pemprov Sumbar. Dari ratusan orang itu, belum ada yang menyatakan keinginan untuk kembali merantau ke Papua. Namun, hal itu bisa saja terjadi jika kondisi di Wamena sudah kembali kondusif. ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/