Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
21 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
21 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
21 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks

Dijanjikan Biayai Penambahan Landasan Bandara SSK II, Riau Tagih Janji Menhub

Dijanjikan Biayai Penambahan Landasan Bandara SSK II, Riau Tagih Janji Menhub
Sabtu, 20 Agustus 2016 02:32 WIB
PEKANBARU - Pemprov Riau menagih janji Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang sebelumnya menjabat Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) untuk pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau Rahmad Rahim mengatakan Menhub Budi Karya sudah berjanji untuk membiayai pemindahan alat pendukung pendaratan dari posisi runway 2.240 meter ke 2.600 meter.

''Waktu itu masih sebagai Dirut AP II, Pak Budi berjanji menanggung pemindahan Instrument Landing System (ILS) nanti dibiayai pihaknya. Kan sekarang sudah jadi Menhub, seharusnya bisa lebih cepat,'' katanya Jumat (19/8/2016).

Rahmad menjelaskan saat ini bandara di Ibukota Provinsi Riau itu masih menggunakan runway sepanjang 2.240 meter, padahal runway tersedia sudah sepanjang 2.600 meter.

Tetapi untuk mengoperasikan landasan pacu sesuai panjang yang ada sekarang, harus didukung ILS sesuai posisi panjang runway, karena itu alat yang terpasang perlu digeser ke posisi baru.

Bila alat ini sudah terpasang di posisi baru, Bandara SSK II Pekanbaru akan dapat diterbangi pesawat berbadan lebar semisal Airbus A330 atau Boeing 777 berkapasitas 350 orang. ''Dengan fasilitas ini, Bandara SSK II sudah bisa menjadi embarkasi haji dan umroh, bahkan direct ke Arab Saudi,'' katanya.

Dia mencontohkan Bandara Adi Soemarmo Solo saja sudah menjadi embarkasi haji dan umroh karena panjang runwaynya yaitu 2.600 meter. Tentu kondisi serupa bisa diterapkan di Riau bila peralatan pendukung ILS telah digeser dan Bandara SSK II Pekanbaru dapat beroperasi penuh dengan runway 2.600 meter.

Sebelumnya Ketua Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Riau Dede Firmansyah mengatakan pemerintah pusat dan daerah harus mendorong pengoperasian penuh Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

''Pemerintah di tingkat pusat dan daerah harus memerhatikan Bandara SSK II Pekanbaru karena Riau ini wajah paling dekat Indonesia di bagian barat dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura,'' katanya.

Menurut dia, sebagai bandara internasional, panjang landasan (runway) harus dapat menampung pesawat berbadan lebar (wide body) sehingga rute penerbangan ke luar negeri kian bertambah.

Dengan dukungan itu, Bandara SSK II akan semakin ramai dan memudahkan wisatawan dari luar negeri untuk berkunjung ke Pekanbaru.

Adapun ILS bandara terbagi menjadi tiga bagian yaktu localizer atau alat bantu pesawat agar bisa mendarat di posisi centerline atau pusat landasan, glide path atau alat sinyal pemandu sudut luncur pendaratan di area sentuhan pertama, dan middle marker atau alat bantu pilot mengetahui sisi jarak pendaratan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:bisnis.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/